Jumat, 13 Juni 2014

Salah Fokus



Benarlah kata pepatah; berteman dengan orang baik ibarat berteman dengan penjual parfum. Kalau engkau belum dapat parfumnya, setidaknya engkau sudah dapat mencium harum wanginya. Berteman dengan orang jahat / buruk perangai, ibarat berteman dengan pandai besi. Kalau engkau tidak terpanggang panas apinya, setidaknya engkau akan kena arang dan bau asapnya. Na'udzubillah..



Nah, ceritanya kemaren saya kedatangan penjual parfum. Seperti biasa tiap sekali sebulan, beliau mau cek penjualan parfum. Setelah beliau cek, langsung saya bayar tagiahannya. Lalu beliau lengkapi parfumnya kembali, penuh seperti semula. Sesaat kemudian, beliau serahkan sebuah parfum ke saya, lalu berujar;

"Karna cukup banyak yang laku, ini sebagai bonusnya, silahkan dipakai akhi.." Saya terima parfumnya dengan senang hati.

"Wah, alhamdulillah..
makasih ustadz." Saya jabat tangannya. salam perpisahan. Lalu beliau berangkat.

Saya perhatikan merk parfum yang beliau kasih, hm.. kayaknya agak asing bagi saya. Ingin rasanya saya tukar dengan parfum kesukaan saya yang ada dalam kotak yang diisi ustadz tadi. Parfum yang sama juga ada dalam kotak itu. Tapi di sisi lain, batin saya menolak. Syukuri sajalah apa yang sudah diberi. Si Pemilik parfum tentu lebih tahu, mana di antara parfum yang paling harum. Dan benar saja. Ketika saya buka dan cium baunya.. hhmmm.. lebih harum dari parfum yang biasa saya pakai.. Alhamdulillah..

Jadi, apa kesimpulannya..? Dalam hal pilih memilih, serahkanlah pada orang yang lebih tahu. Soal pilihan calon presiden RI, pilihlah yang sudah dipilihkan dan didukung para ulama. Apakah kita merasa lebih tahu dari pada ulama..? Apakah kita akan mendurhakai ulama..? hah..?

‪#‎salahfokus‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar