Sabtu, 07 Juni 2014

Ajari Ia Berterimakasih



Sejak awal acara aqiqah Taufiq dan dedeknya (ponakan saya), sang bunda (kakak saya) tak sekalipun nampak ikut makan. Ia selalu terlihat sibuk mengambil ini, mengambil itu, menyiapkan ini, menyiapkan itu. mondar-mandir ke dapur dan ruang tengah. seolah-olah ia tak rela pekerjaannya itu dilakukan orang lain. belum lagi kalau si dedek nangis minta mimik.


Ketika acara selesai, dan kami sudah bisa bersantai. si Taufiq yang bermain di dekat saya, saya suruh tanyai bundanya yang duduk di sebelah sana, apakah bunda sudah makan..?

si Taufiq langsung bertanya dengan setengah berteriak; "Bunda, lah makan bunda, bundaa..?"

"Udah tadi", jawab sang bunda singkat.

Lalu saya bisiki ia; "Taufiq, taufiq sayang bunda 'kan..? bunda tu sayang taufiq mah.. kalau taufiq sayang bunda, cium pipi bunda, yo..!"

Dengan sedikit malu-malu, ia dekati bundanya. Dan tanpa berkata-kata, langsung ia cium bundanya.. lalu ngacir.. dan berlari-lari melanjutkan mainnya..

Sang bunda yang mendapatkan ciuman mendadak itu, sedikit kaget dan menoleh ke saya. Saya senyum saja..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar