Sabtu, 07 Juni 2014

Kereta Empat Rakaat


https://scontent-b.xx.fbcdn.net/hphotos-xpf1/t1.0-0/10301198_844671925560527_8486942631653423783_n.jpg

Suara adzan ashar yang cukup merdu itu terdengar dari masjid kampus. Petanda waktu sholat ashar sudah masuk. Saya bergegas ke masjid dan langsung ke tempat wudhu’. Ketika sedang berjalan ke tempat wudhu’, terlihat oleh saya sekelompok mahasiswa yang masih asyik berkumpul dalam sebuah sekre di ujung sana, tampak dari pintunya terbuka lebar, sekitar 100 meter dari tempat saya berdiri. Sekre yang bertuliskan ‘Kantor Redaksi SUARA KAMPUS’ jelas terbaca oleh saya. Saya pikir, itu orang kok serius amat rapatnya, sampai-sampai tak terpengaruh oleh suara adzan sedikit pun. Ah, mungkin mereka akan bubar ketika suara iqamat berkumandang.


Ketika selesai shalat, saya tengok lagi ke arah sekre tadi. Lha, kok belum juga bubar, ya.. ‘Suara Kampus’ apa yang mereka bicarakan..? Suara adzan saja tak mereka hiraukan..!

Sesibuk apapun kita, kalau suara adzan sudah berkumandang, segera hentikan. Laksanakan sholat terlebih dahulu. Ibarat ketika kita sampai di perlintasan kereta api, semewah apapun kendaraan kita, semendesak apapun waktu kita, kalau sudah berbunyi isyarat dan telah turun palang perlintasan. Kita harus berhenti. Kita kasih lewat kereta itu. Toh, keretanya tidak terlalu panjang kok, hanya empat rakaat.. eh..

‪#‎Fa3tabiru‬

Tidak ada komentar:

Posting Komentar