Jumat, 03 Oktober 2014

Tingkah Polah Bocah Penghibur Hati Gundah


Suatu ketika seorang bocah laki-laki umur 4 tahun sedang asik bermain di teras rumahnya. Sesaat kemudian datang mamak aciak-nya membawa sekantong plastik kue mangkuk dari lepau. Kue mangkuk itu diserahkan sang mak cik ke ponakannya itu. Sang bocah merasa sangat senang menerimanya. Ia berlari ke dalam rumah menjinjing kue mangkuk itu sambil berteriak memangggil-manggil, menemui ayahnya;

"Yaaa....... Buyaaaa.... kiak li kuak, yaaaaaa...!
Yaaa....... Buyaaaa.... kiak li kuak, yaaaaaa...!"



Sang ayah tak bisa menahan tawa mendengar bahasa Cina bocah itu.. :D

*kiak li kuak = ciak (mak aciak) beli mangkuk
mungkin bersebab banyaknya huruf 'k' yg akan dia ucapkan, hingga terjadi distorsi pengucapan huruf 'c' jadi 'k'.. :)

***

Di lain waktu, si bocah mematut-matut dirinya di depan cermin besar, cermin yg terpasang di pintu lemari baju di ruang tengah rumah. Rumah sedang sepi. Bocah itu tidak berbaju sehelai benangpun, kecuali hanya memasang dasi. Ya, dasi SD berwarna merah milik kakaknya.

Tetiba ayahnya datang, si bocah terkejut. Sang ayah langsung memalingkan mukanya sambil menahan tawa.. tapi akhirnya tawa sang ayah meledak juga.. sahabat tahu, apa yang ditertawakan sang ayah..? itu, dasi yang dipakai si bocah, dasi itu bukannya dikalungkan di leher, tapi di pinggang. sehingga dasi itu bisa menutupi 'burung' si bocah..

Melihat ia ditertawakan, si bocah itu merasa tersinggung.. ia menangis berguling-guling.. kakinya menghantam apa saja yang ada di sekitarnya.. dan sebuah sapu lantai yg tersandar ke dinding pun tak luput dari hantamannya.. begitu kena hantam, sapu lantai itupun rebah menimpa diri sibocah.. akibat kena timpa tangkai sapu, si bocah itu makin garang, ia ambil tangkai sapu itu, lalu ia gigit sekeras-kerasnya, melepas rasa kemarahannya.. :D

***

Sekarang, si bocah itu sudah punya ponakan. sang ponakan memanggilnya mak etek. kalau ke saya, mak adang. si ponakan ini, suatu ketika mau menaikkan sepedanya dari lantai dapur yg agak rendah ke lantai ruang tengah. ia terlihat susah payah menaikan sepedanya. jatuh dan gagal terus.. ia sangat marah.. lalu ia gigit sepeda itu sekeras-kerasnya.. iiiiiii.... menggeritih dia.. haha.. :D

Untung saja yang digigit itu besi pengaman diatas stang sepeda  yang dilapis gabus/busa dan plastik.. tampak plastik pembungkus busa sudah hancur. tanda sudah sering dia lakukan.

Saya yang kebetulan melihatnya, tentu merasa kasihan, dan berusaha mngajarkannya menaikan sepeda. yaitu dengan menarik roda depan terlebih dahulu, baru kemudian roda belakang yang diangkat..

***

Ya, begitu lah. Kadang kita bisa jadi terhibur melihat tingkah polah bocah yang berada di usianya yg sedang aktif-aktifnya itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar