Sabtu, 15 November 2014

Anis Yang Tertukar

Ceritanya begini. Seorang guru MAN Padang Japang, Payakumbuh, memesan beberapa judul buku. Karena bukunya cukup banyak dan berat, ongkos kirimnya jika via POS atau JNE jadi mahal. Maka agar hemat biaya, ia minta tolong temannya yang biasa sering bolak-balik ke Padang utk jemputnya. Nama temannya itu Anis.



Setelah hari-hari berlalu, saya tunggu-tunggu si Anis itu tak datang-datang. Tiba-tiba ada seorang yang inbox saya. Namanya S**anis S***an (rahasia lho ). Saya pikir mungkin ini Anis yang mau menjemput buku itu. Di inbox, si Anis ini bertanya; Tokonya buka sampai jam berapa? dan seberapa jauh tokonya dari hotel Sriwijaya? Setelah saya balas, saya cek profilnya. Wah, seorang tamatan UTM (Universitas Teknologi Malaysia) yang akan jemput buku ke al-Fahmu, pikir saya.

Saya tunggu, gak datang juga. Kemudian si Anis itu nge-inbox lagi. Katanya, dia mahu buku Manhaj Haraki satu paket dan satu buku Lapis-Lapis Keberkahan. Wah, orang ini pasti seorang ikhwan, pikir saya. Lalu saya katakan, buku Lapis-Lapis keberkahan itu belum datang, insyaAllah besok datangnya. Dia jawab, kalau begitu, esok sahaja saya ke sana. (inbox selasa lalu)

Lalu besoknya, diantara orang yg datang, tak ada yg mengaku bernama 'Anis' ataupun yang ambil Manhaj Haraki plus Lapis-Lapis keberkahan. Maupun yg jemput buku pesanan sang guru MAN. Malamnya, si Anis nge-inbox lagi;

"Asif, saya tak berkesempatan mau ke tokonya. Esok siang sampai ke sore saya ada trip ke Bukittinggi. Gak tau bisa balik jam berapa. Bisa gak saya mintak delivery ke hotel saya? kalau susah, gak papa. Emangnya bukan rezeki saya."

"Abis balik dari Bukittinggi nantik, langsung balik ke Malaysia, ya? kalau iya, kabari sahaja saya nantik kalau sudah balik ke hotelnya." ( haha.. gaya gue sok bahasa Malaysia )

"Balik ke Malaysia jumat pagi. InsyaAllah. Terimakasih. Saya kabarin bila sudah sampai dari Bukittinggi esok ya."

(Sampai disini, saya jadi yakin, orang ini bukan utusan dari guru MAN Padang Japang, Payakumbuh. Tuh, dia mahu balik ke Malaysia. )

Dia disambung inbox-nya;

"Buku yang saya mahu;
1. Manhaj haraki 1set =Rp164,000
2. Lapis2 keberkahan=Rp90
,000
3. Perangkat tarbiyah IM=Rp 48,000
4. Fiqh Dakwah Mustafa Masyhur 1set=Rp 190,000
so, totalnya= 492.000

Maaf ya mengganggu malam. Takut ngak sempat esok pagi. Jzkk"
(inbox rabu malam)

Kamis jam 8 malam saya tanyai lagi;
"Bagaimana akhi.. sudah balik ke Sriwijaya..? Hingga jam 10 saya bersedia menghantarkan bukunya ke sana.. atau esok pagi ba'da subuh sahaja..?"

"Asif, sy ngak pasti sudah berada dimana.. tpi sy memang sudah on the way balik ke hotel. Esok pagi sy bergerak ke airport jam 6 pgi."

"Sebelum jam 6 pagi saya hantar bukunya ke hotel.. insyaAllah.. kasih tau saya nanti di mana posisinya ya, di nomor hp saya; 0853-6455-2432."

"Bisa juga kalau begitu. Sy ngak ada no teledon indonesia. Nt kalau udah sampai, bagi tahu sini juga bisa. Sy bisa tunggu di lobby hotel. Hotel sriwijaya beralamat jalan veteran ya."

"InsyaAllah"

(tulisan inbox 99% asli, saya malas ngedit. yg saya edit, panggilannya ke saya. saya dipanggil ustadz, padahal saya gak layak dipanggil ustadz)

Sebelum subuh, saya sempatkan buka pesbuk. saya mau tahu, seperti apa wajah orang yang akan saya temui.. Soalnya foto di profilnya, gak ada gambar orangnya, hanya foto2 kartun dan foto tulisan kata-kata hikmah. Begitu saya telusuri foto-fotonya yang lain, eh.. alangkah kagetnya saya.. orang yang saya kira ikhwan dan saya panggil 'akhi' itu, rupanya seorang akhwat. Ya.. saya sedang berurusan dengan akhwat Malaysia.. Hadeuh.. haha.. Dalam pikiran saya, Anis itu laki-laki.. Semisal; Anis Matta dan Anis Baswedan..

Siap subuh, pukul 05;15, saya meluncur ke hotel Sriwijaya. Saya gak sendirian. Saya juga mengajak seorang kawan. Tak baik kalau berurusan dengan orang asing sendirian. Mana tau, kalau saya dijebak.. kan bisa berbahaya itu.. gak ada orang yang tahu.. Tapi, alhamdulillah.. urusan lancar. Buku itu beralih tangan dan terbang ke Malaysia.

Kalau sebelumnya saya pernah ditelepon orang Malaysia, Alhamdulillah, kali ini saya bertemu langsung dengan orang Malaysia asli.. ah, kawan saya pandai betul menirukan kata-kata orang Malaysia itu..

*Kordang, 14-11-14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar