Rabu, 08 April 2015

Remote yang Tertukar


Suatu siang, sehabis sholat zuhur, pak Kadir mampir ke sebuah warung nasi dekat musholla. Warung nasi ini tidak terlalu besar. Di dalamnya hanya ada enam meja makan. Tetapi pelanggan warung itu cukup rame. Pak Kadir memesan menu santap siangnya lalu menunggu di meja paling belakang.

Sembari menu pesanannya datang, pak Kadir membaca dan membolak-balik koran yang ada di meja itu. Ia membaca judul-judul besar berita koran. Lalu ketika ada berita yang sangat membuatnya penasaran, maka ia baca isi berita itu sampai tuntas.

Beberapa saat kemudian, menu pesanannya sudah datang di mejanya. Tapi pak Kadir masih saja asik membaca koran. Tampaknya ia sedang tertarik pada suatu berita dan ingin membacanya sampai tuntas.
Begitu berita itu ia baca tuntas, pak Kadir cuci tangan dan baca basmalah, lalu mulai menghabis menu siangnya dengan lahap.

Dan akhirnya, pak Kadir menyelesaikan makan siangnya. Ia lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul satu lewat dua puluh lima menit. Ia jadi ingat, tadi pagi ada janji dengan temannya untuk bertemu di tempat kerjanya pak Kadir pukul setangah dua. Artinya hanya ada waktu sisa lima menit lagi.

Agar jangan terlambat, pak Kadir segera bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan ke depan, ke tempat bayar menu siangnya. Baru saja beranjak tiga langkah dari tempat duduknya, tiba-tiba..

"Eh, pak.. pak.. Tunggu.. Itu remote Tivi kok dibawa..?", sebuah suara mencegatnya dari belakang.

Pak Kadir memperhatikan barang yang ada dalam genggamannya. Dan ternyata, memang remote Tivi yang sedang ia pegang.

"Waduh, hapeku. Mana hapeku..?" ujarnya kaget.

"Itu, yang diatas koran, hape bapak kan..?", balas orang tadi.

"Oh, iya. Sorry" grin emotikon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar