Minggu, 12 Januari 2014

Chatting Ikhwan Sesama Jomblo :)



Bismillah..

Seorang ikhwan, suatu ketika curhat pada saya via inbox. Katanya, ia ditantang seorang akhwat untuk menikahinya dengan mahar ayat-ayat alquran. Dengan mahar surat ini dan surat itu. (ia sebutkan dua nama surat). Si ikhwan ini bingung; mahar ayat-ayat alquran itu apa maksudnya..?



Lalu saya jawab;
"Wah.. benar begitu..?
Apa antum udah hafal kedua surat itu..?
Itu artinya, si akhwat mensyaratkan hafalan kedua surat itu sebagai mahar nikahnya.. dan antum boleh menambahkan dengan sesuatu lainnya (yg berwujud)."

"Lho.. kok abang tau? abang seperti itu juga dulu, ya?" tanya si ikhwan. heran. (ssst.. berarti orang ini belum tau status abangnya ini.. hehe..) .

"Haha, masa' itu aja antum gak tau. Sebagian kawan abang 'kan ada yang menjalani pernikahannya seperti itu. Ada yang mahar nikahnya hafalan surat ar-Rahman, surat al-Anfal, surat Yusuf, dll. Karna ia sebagai mahar, maka hafalan surat itu dibacakan pas akad nikah.. begitu.." jawab saya.

"Trus, gak pake mahar materi, bang?" tanya si ikhwan ini lagi.

"Mahar materi boleh antum tambahkan sebagai bonus.. dan sebaiknya emas.. atau boleh satu paket buku tafsir ibnu Katsir atau Fikih Sunnah atau Ensiklopedi Keluarga Sakinah, dst."

"Oh, begitu bang..?

"Iya. Apa antum udah siap nikah..?" saya balik bertanya.

"Ana siap. Dan ana harus banyak berbenah sebelum nikah, bang." jawabnya. (he-eh, katanya dah siap, tapi kok harus banyak berbenah )

"Masya'Allah.. Antum udah hafal ke dua surat itu tadi..?" tanya saya lagi.

"Ana sedang menghafalnya, bang. Ada waktu 3 tahun lagi, bang.. menunggu.." jawabnya.

"Waduh, kok 3 tahun..? tanya saya singkat.

"Ada apa bang..? Ana yg minta bang. Dia hanya menawarkan diri, lagian dia masih kuliah bg...
masih tanggungan ortu.."

Terpending agak lama saya membalas chattingan si ikhwan ini. Sebenarnya saya tidak terlalu bijak untuk memberinya nasehat. Ingin rasanya berpikir sehari untuk memilihkan kata2 yg tepat untuknya. Tapi, saya tak ingin ia menunggu lama-lama.

"Subhanallah..
Siapa yg bisa menjamin keadaan hati ia (si akhwat) dan antum selama 3 tahun itu aman dari fitnah..?

Siapa yg bisa menjamin selama 3 tahun itu pilihan antum padanya, dan dia pada antum tidak berubah..?

Siapa yg bisa menjamin setelah 3 tahun itu antum bisa bertemu lagi dengannya..? (waduh, kalau diteruskan bisa panjang, nich.. ).

Sudahlah.. jangan membangun komitmen jika ke dua pihak belum benar2 siap..

Fokuskanlah hati dan pikiran untuk memperbaiki kualitas iman, menambah ilmu, memantapkan keyakinan.. (ciee.. sok bijak..)

Urusan jodoh sudah ditentukan Allah.. Yakinlah, kalau sudah jodoh, tidak akan tertukar.."

"Sip bg...
akan ana laksanakan..
Karna ana juga bingung ketika berfikir sendiri."
***

'afwan akhi..
Sesiapa yang merasa ikhwannya, jangan mengaku, ya.. .
Kalau mengaku, resiko tanggung sndiri.. xixixi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar