Dulu di waktu SD, ada seorang kawan saya, anak laki-laki dari ketua komite sekolah, dari kelas 1 sampai pertengahan kelas 6, ia selalu #juara_satu dan #juara_umum.
Namun, tahukah teman? apa yang terjadi ketika kami selesai ujian akhir nasional..? yang waktu itu dinamakan 'Ebtanas'.
Kawan saya ini ternyata tergusur ke peringkat buncit 10 besar. ia rangking ke 10. (Alhamdulillah,
) kenapa itu bisa terjadi..? dimana juara satu dan juara umum yg selalu ia dapatkan sebelumnya..?***
Lalu, sekitar setahun kemudian, ketika di tsanawiyah. Saya iseng menjumlahkan nilai rapor SD saya dengan kalkulator. Lalu mencocokkannya dengan jumlah total nilai mata pelajaran satu caturwulan yg tertulis di situ.. Astaghfirullah.
Ternyata.. total jumlah nilai mata pelajaran yang dijadikan acuan untuk memperoleh rangking itu, yg tertulis di rapor saya jauh beda dgn yg ditunjukkan kalkulator.. sudah saya ulang-ulang menjumlahkannya
Lalu apa yg saya lakukan? saya hanya mencoret yg salah itu dengan pensil, kemudian menulis angka yg benar disampingnya..
Saya pernah berkeinginan untuk mengirimnya kembali ke SD itu.. atau minimal menemui guru kelasnya secara langsung.. tapi saya pikir, itu buat apa lagi..? sudahlah, saya kan sudah duduk di tsanawiyah.. di SD itu kalau kita sudah pandai menulis, membaca dan berhitung, itu sudah cukup..
***
Jadi, disini pesan saya pada para guru, dimana pun berada.. di kelas mana pun mengajar.. ikhlas-lah mengajar.. jujurlah.. walaupun itu pahit.. semua amal kita pasti akan ada balasnya, baik itu amal kebaikan, maupun keburukan.. baik di dunia ini, maupun di akhirat kelak..
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa kepada surga." (HR. Muslim)
:: #Jujur itu memang #Berat, tapi #Bohong itu #Pasti 'kan #Terungkap ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar